Monday, December 6, 2010

Askeb KB

A.             Konsep Keluarga
1.               Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri atas 2 orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam 1 rumah tangga  ( Depkes RI. 1998 )
2.               Tipe keluarga
a.              Keluarga inti ( nuclear family ) 
                                      Terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
b.              Keluarga besar ( extended family )
                                      Keluarga inti ditambah sanak saudara.
c.              Keluarga berantai ( sereal family )
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari dua kali dan merupakan keluarga inti.
d.              Keluarga duda atau janda ( single family )
                                      Keluarga yang terjadi karena kematian atau perceraian.
e.              Keluarga berkomposisi ( composite )
Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersamaan.
f.               Keluarga kabitas ( cohabilation )
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi membentuk keluarga. ( Narrut Efendi, 1998 )
3.               Perawatan kesehatan keluarga
a.              Pengertian
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan kesehatan yang ditujukan pada keluarga.
b.              Tujuan
1.               Tujuan umum
Perawatan kesehatan keluarga menurut Efendy 2000 untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga.
2.               Tujuan khusus
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan. Meningkatkan kemampuan keluarganya.

B.         Tinjauan Teori Medis
             Menghindari / mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sperma.
             1.          Pengertian
Kontrasepsi adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan akibat bertemunya sel telur yang matang dengan sperma.
             2.          Macam-macam alat kontrasepsi menurut (Hanafi H 2004) yaitu :
                         a.         Kondom
Kondom adalah sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vatic) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada alat kelamin pria (penis) saat berhubungan seksual yang berfungsi menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita.
                                      1)         Cara kerja
-           Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi wanita.
-           Mencegah      penularan      mikroorganis         (IMS       termasuk HIV/AIDS) dari satu pasangan ke pasangan yang lain (khusus kondorn yang terbuat dari lateks dan vinil).
                                      2)         Kelebihan dari kondom
a)         Mencegah terjadinya kehamilan
b)         Memberi perlindungan terhadap PMS
c)         Dapat diandalkan
d)         Relatif murah dan dapat dibeli secara umum
e)         Kembali kekesuburannya mudah (reversible)
f)          Pria ikut secara aktif dalam program KB
                                      3)         Kekurangan dari kondom
a)         Angka kegagalan relatif tinggi yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun
b)         Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom.  
c)         Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
d)         Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus setiap senggama
e)         Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
                                      4)         Indikasi kondom
                                                  a)         Pria
                                                               -           Penyakit genetalia
                                                               -           Sensitivitas penis terhadap skret vagina
                                                               -           Ejakulasi dini
                                                  b)         Wanita
-           Vaginitis, termasuk vang dalam pengobatan
-           Kontra indikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD
-           Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang dilepaskan di dalam vagina
-           Metode temporer
(1) Belum mengadakan senggama secara teratur
(2)        Selama haid
(3)        Selama mid-siklus pada pemakaian CUD
(4)        Selama siklus pertarna dari kontrasepsi oral dosis rendah
(5)        Gagal memakai kontrasepsi oral secara benar / tepat
(6)        Selama periode awal post partum
                                      5)         Kontra indikasi
a)         Laki-laki dengan ereksi yang tidak baik / impotent
b)         Alergi terhadap spermisid
                                      6)         Efek samping
                                                  a)         Alergi terhadap kondom
                                                  b)         Berkurangnya sensitivitas glands penis
                                                  c)         Kondom rusak / diperkirakan bocor

                         b.         Pil KB
Pil atau tablet yang berisi zat yang berguna untuk mencegah lepasnya sel telur dari indung telur,
                                      Macam-macam kontrasepsi Pil
                                      1)         Pil Kombinasi
                                                  Adalah tablet yang berisi progestin dan ekstrogen
                                      2)         Jenis pil kombinasi
a)         Monofasik      :     Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen / progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b)         Bifasik :            Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mergandung hormon aktif estrogen / progestin dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa Norman aktif
c)         Trifasik            :     Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen / progestin dengan 3 dosis yang berbeda denoan 7 tablet hormon aktif
                                      3)         Cara Kerja
a)         Menghambat timbulnya ovulasi
b)         Menyebabkan lendir servik menjadi kental sehingga sulit ditembus  sperma
c)         Menyebabkan       perubahan fungi fisiologis rahim yaitu menipisnya endometrium, sehingga tidak siap menerima kehamilan
d)         Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula
                                      4)         Kelebihan pil kombinasi
-           Memiliki efektivitas yang tinggi (1 kehamilan / 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)
-           Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
-           Tidak mengganggu hubungan seksual
-           Siklus haid menjadi teratur
-           Dapat digunakan jangka panjang
-           Dapat dihentikan setiap saat
                                      5)         Kekurangan dari pil kombinasi
-           Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
-           Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui
-           Tidak mencegah IMS (HIV/AIDS)
-           Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi 
                                      6)         Indikasi
-           Usia reproduksi
-           Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
-           Riwayat kehamilan ektopik
-           Pasca keguguran
                                      7)         Kontra indikasi
-           Hamil / diduga hamil
-           Menyusui eksklusif
-           Perdarahan pervaginarn yang belum diketahui penyebabnya
-           Riwayat penyakit jantung, stroke maupun hipertensi
-           Kanker payudara / dicurigai kanker payudara
                                      8)         Efek samping
-           Amenorrhea (tidak ada perdarahan)
-           Mual, pusing atau muntah
-           Perdarahan pervaginam / spotting Nyeri payudara
-           BB naik sedikit

                         c.         Mini Pil
                                      Adalah tablet yang berisi progresteron saja
                                      1)         Jenis dari mini pil
-           Kemasan dengan isi 35 pil : 300 mg levanorgestrol atau 350 mg noretrindon
-           Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg norgestrel
                                      2)         Cara kerja
-           Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga inplantasi lebih sulit.
-           Mengentalkan lendir serviks, sehingga menghambat penetrasi sperms
-           Memperlambat gerakan tuba yang akan mengakibatkan transportasi endometrium sehingga implantasi lebih sulit
                                      3)         Kelebihan dari mini pil
-           Sangat efektif apabila digunakan secara besar (98,5%)
-           Tidak mempengaruhi ASI karena tidak mengandung hormon estrogen,
-           Pemeriksaan dalam tidak diperlukan sebelum penggunaannya
-           Nyaman, gampang digunakan,
-           Tidak mengganggu hubungan seksual
                                      4)         Kekurangan dari mini pil
a)         Menjadi kurang efektif bila menyusui berkurang,
b)         Dapat timbul perdarahan bercak, amenorea dan haid tidak teratur,
c)         Harus diminum setiap hari (bila lupa diminum ada kemungkinan hamil),
d)         Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual
e)         Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan)
                                      5)         Indikasi mini pil
a)         Usia reproduksi
b)         Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui,
c)         Tidak dapat menggunakan pil kombinasi karena efek samping estrogen
d)         Pasca persalinan dan tidak menyusui
e)         Pasca keguguran
                                      6)         Kontra indikasi
                                                  a)         Diketahui atau dicurigai hamil,
                                                  b)         Perdarahan pervaginam yang tidak terdiagnosis,
                                                  c)         Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara,
                                                  d)         Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hepar jinak/ ganas
                                      7)         Efek samping
-           Beberapa perdarahan tidak teratur,
-           Arnenorea (kadang hal ini terjadi selama 2 siklus berturut-turut pada pemakaian awal, ini merupakan salah satu proses adaptasi dalam tubuh),
-           Terkanan darah tinggi
                         d.         Suntik
Suntik KB adalah obat suntik yang berisi zat yang dapat mencegah lepasnya sel telur dari indung telur, mengentalnya lendir mulut rahim sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim dan menipiskan selaput lendir rahim sehingga calon janin tidak dapat tertanam dalam rahim.
                                      1)         Macam-macam KB suntik
a)         Suntikan Kombinasi Adalah obat suntik yang berisi estrogen dan progestin
                                                               (1)        Jenis suntikan kombinasi
-           5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
-           50 mg e tradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
                                                               (2)        Cara kerja
-           Menekan ovulasi
-           Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
-           Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
-           Menghambat transportasi gamet oleh tuba
                                                               (3)        Kelebihan suntik kombinasi
-           Sangat efektif (0,1 - 0,4 kehamilan / 100 perempuan)
-           Resiko terhadap kesehatan kecil
-           Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
-           Tidak diperlukan pemeriksaan dalam  jangka panjang
                                                               (4)        Kekurangan suntik kombinasi
-           Terjadi perubahan pada poly haid
-           Ketergantungan klien terhadap tenaga kesehatan
-           Tidak Menjamin perlindungan terhadap penularan IMS
-           Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
                                                               (5)        Indikasi suntik kombinasi
-           Usia reproduksi
-           Menyusi ASI pasta persalinan > 6 bulan
-           Pasta persalinan dan tidak menyusui
-           Nyeri haid hebat dan haid teratur
-           Sering lupa menggunakan pil kombinasi
                                                               (6)        Kontra indikasi suntik kombinasi
-           Hamil atau diduga hamil
-           Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
-           Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
-           Penyakit hati akut
-           Riwayat penyakit jantung, stroke atau hipertensi
-           Keganasan kanker payudara
                                                               (7)        Efek samping
-           Amenorrhea
-           Mual
-           Pusing
-           Muntah

                                                  b)         Suntikan Progestin Adalah obat suntik yang berisi progestin saja.
                                                               (1)        Jenis dari suntikan progestin
-           Depo Medroksi progesterone (DMPA) mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dergan cara disuntik secara IM (didaerah bokong)
-           Depo norestisteron enantat (depo nonsterat yang mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan  setiap 2 bulan dengan cara disuntik secara IM
                                                               (2)        Cara kerja
-           Mencegah ovulasi
-           Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
-           Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi  terganggu
-           Menghambat transportasi gamet oleh tuba
                                                               (3)        Kelebihan suntik progestin
-           Sangat efektif (0,3 kehamilan / 100 perempuan)
-           Resiko terhadap kesehatan kecil
-           Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
-           Tidak memiliki pengaruh terhadap produksi ASI  Jangka panjang
                                                               (4)        Kekurangan suntik progestin
                                                                            -           Sering ditemukan gangguan pada haid
Yaitu      :     -     siklus haid yang memendek dan memanjang perdarahan yang banyak / sedikil
                      -     perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
                      -     tidak haid sama sekali
-           Klien sangat bergantung pada tempat secara pelayanan 
-           Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
-           Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
                                                               (5)        Indikasi suntikan progestin
-           Usia reproduksi
-           Multipara dan telah memiliki anak
-           Menghendaki kontrasepsi jangka panjang
-           Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
-           Setelah melahirkan clan tidak menyusui
-           Setelah abortus/keguguran
-           Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
                                                               (6)        Kontra indikasi
-           Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7/100.000 kelahiran)
-           Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya
-           Tidak dapat menerima perubahan haid
-           Menderita kanker payudara / riwayat kanker payudara
-           Diabetes mellitus disertai komplikasi
                                                               (7)        Efek samping Amenorrhea Mual
                                                                            -           Pusing
                                                                            -           Muntah

                         e.         AKBK (Susuk KB)
Kapsul kecil berbentuk ramping berisi obat yang dipasang dibawah kulit lengan atas bagian dalam.
                                      1)         Jenis dari AKBK
a)         Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama terjadinya 5 tahun
b)         Implanon terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, diameter 3 mm yang diisi dengan 63 mg 3­-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
c)         Jadena dan incloplant terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
                                      2)         Cara kerja
-           Lender serviks menjacli kental
-           Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga  sulit terjadi implantasi
-           Mengurangi transportasi sperma
                                      3)         Kelebihan AKBK
a)         Sangat efektif (0,2 - 1 kehamilan / 100 perempuan)
b)         Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
c)         Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
d)         Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e)         Bebas dari pengaruh estrogen
f)          Tidak mengganggu kegiatan senggama
g)         Tidak mengganggu ASI
                                      4)         Kekurangan AKBK - Mahal
                                                  -           Harus diangkat dan dipasang oleh tenaga kesehatan terlatih 
                                      5)         Efek samping
-           Terjadi gangguan haid
-           Mual
-           Muntah
-           Timbul jerawat BB meningkat
                                      6)         Kontra indikasi
                                                  -           Wanita hamil / diduga hamil
-           Perdarahan pervaginam
-           Penyakit jantung dan hipertensi
-           Kencing manis

                         f.          IUD (AKDR)
IUD  adalah  alat kontrasepsi yang ditempatkan dalam rahim. Terbuat dari tembaga yang diberi benang pada ujungnya sebagai pengontrol.
                                      1)         Jenis dari AKDR
AKDR CUT-380 A kesil kerangka dari plastic yang fleksibel berbentuk huruf  T yang diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu) Nova T (schering)
                                      2)         Cara Kerja AKDR
a)         Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
b)         Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai ovum uteri
c)         AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu
d)         Kemungkinan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
                                      3)         Kelebihan AKDR
a)         Efektivitasnya tinggi 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan 1 tahun pertama
b)         AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
c)         Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dan Gut-380 A dan tidak perlu operasi)
d)         Tidak mempengaruhi hubungan seksual
e)         Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak takut hamil
f)          Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
                                      4)         Kekurangan,AKDR
a)         Merasakan sakit selama 3-5 hari setelah pemasangan
b)         Perdarahan banyak pada waktu haid
c)         Tidak mencegah terbentuk IMS
d)         Harus didukung dan melepas oleh nkes terlatih
                                      5)         Indikasi AKDR
a)         Usia reproduksi
b)         Keadaan nulipara
c)         Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
e)         Tidak menghendaki metode hormonal
f)          Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
g)         Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama
                                      6)         Kontra indikasi AKDR
a)         Sedang hamil
b)         Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
c)         Menderita infeksi alat genetalia
d)         Ukuran rongga tahim kurang dari 5 cm
e)         Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jirak rahim yang dapat mempengaruhi cavum uteri
                                      7)         Efek samping
                                                  a)         Perubahan Siklus haid
-           Umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan
-           Haid lebih lama 3 bulan
-           Haid lebih lama dan banyak 
-           Spotting
-           Saat haid lebih sakit
                                                  b)         Benang  yang hilang
                                                  c)         Rasa nyeri dan mulas beberapa saat setelah pemasangan
                                      8)         Waktu pemasangan
a)         Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil.
b)         Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
c)         Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca persalinan; setelah 6 bulan noabila menggunakan metode amenorea laktasi (MAL). Perlu diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48 jam pasca persalinan.
d)         Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 1 hari) apabila tidak ada gejala infeksi.
e)         Selama 1 sampai 5 hari setelah sanggama yang tidak dilindungi.

                         g.         KONTAP (Kontra sepsi Mantap)
                                      1)         Vasektomi
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusivasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi
                                                  a)         Cara kerja vasektomi
Menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa didalam semen/ejakulat (tidak ada penghantaran spermatozoa dari testis ke penis)
                                                  b)         Kelebihan vasektomi
-           Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas
-           Sederhana
-           Cepat, waktu 5 - 10 menit
-           Menyenangkan bagi akseptor karena menggunakan anestesi lokal saja.
-           Biaya rendah
                                                  c)         Kekurangan vasektomi
-           Diperlukan suatu tindakan medis
-           Kadang-kadang menyebabkan komplikasi : perdarahan infeksi
-           Tidak dapat diqunakan pada pria yang masih menginginkan punya anak
-           Harus ditangani tenaga kesehatan terlatih
                                                  d)         Indikasi vasektomi
                                                               -           Sehat jasmani dan rohani
                                                               -           Tidak menginginkan anak lagi
                                                  e)         Kontra indikasi
-           Infeksi kulit lokal misal scabies
-           Infeksi traktus genetalia diabetes mellitus
-           Anemia berat
-           Hernia ingunalis
-           Luka perut bekas operasi hernia
                                                  f)          Efek samping vasektomi
-           Ada kemungkinan terjadi perdarahan dan infeksi
-           Terjadi abses pada testis
-           Atrofi testis
-           Peradangan kronik granuloma di daerah insisi
                                      2)         Tubektorni
Adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas atau kesuburan seorang perempuan secara permanen.
                                                  a)         Cara Kerja Tubektorni
Dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum
                                                  b)         Kelebihan Tubektomi
-           Sangat efektif 0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama setahun pertama penggunaan
-           Permanen/ menetap
-           Tidak mempengaruhi proses menyusui Tidak bergantung pada faktor senggama
-           Pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anastesi (pembiusan) lokal
-           Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
-           Tidak ada perubahan dalam fungsi sexual
                                                  c)         Kekurangan Tubektomi
-           Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan. kembali) kecuali dengan cuprasi rekanalisasi
-           Rasa sakit ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
-           Dilakukan oleh dokter yang terlatih
-           Tidak melindungi diri dan PMS (Penyakit Menular Seksual) termasuk HIV/AIDS
                                                  d)         Indikasi Tubektomi
-           Usia > 26 tahun  
-           Mempunyai anak hidup > 2
-           Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
-           Pasca kehamilan
-           Pasca Keguguran
-           Paham dan secara sukarela setuju denqan prosedur ini
                                                  e)         Kontra indikasi Tubektomi
-           Hamil / dicurigai hamil
-           Perdarahan pervaginam yng belum jelas sebabnya
-           Infeksi sistemik / pelvic yang akut
-           Tidak boleh menjalani proses pembedahan
-           Belum memberikan persetujuan tertulis

C.         Manajemen Kebidanan Komunitas
             Manajemen kebidanan adalah penerapan atau penatalaksanaan program pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan yang berfokus pada klien ( Marney, 2002 ).
             Penatalaksanaan kebidanan ini menggunakan manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 langkah : Pengkajian, Interpretasi data, Diagnosis potensial, Antisipasi kebutuhan segera, Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi.
1.               Pengkajian
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
                          Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara :
a.              Anamnesa.
b.              Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
c.              Pemeriksaan khusus.
d.              Pemeriksaan penunjang.
2.               Interpretasi data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Kemudian data yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.
3.               Diagnosa atau Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah potensial berdasarkan diagnosa / rangkaian masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
4.               Antisipasi
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan  tenaga kesehatan  lain berdasarkan  kondisi klien. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan keadaan klien.
5.               Intervensi
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh, yang tidak hanya meliputi apa yang sudah terlihat dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan dengan pedoman antisipasi tersebut yaitu apa yang akan terjadi berikutnya, penyuluhan, konseling, dan rujukan untuk masalah sosial, ekonomi, atau masalah psikologis bila diperlukan.
6.               Implementasi
Pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada intervensi, perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota kesehatan lainnya.
7.               Evaluasi
Evaluasi mencakup semua tahapan dalam proses asuhan kebidanan mulai dari pengkajian sampai evaluasi dan merupakan penilaian dari tindakan yang dilakukan. Disini dinilai apakah implementasi sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dan harapan dari hasil asuhan kebidanan. Evaluasi yang mungkin didapatkan berkaitan dengan diagnosa nomenklatur adalah kolaborasi dengan dokter tersebut. Keberhasilan dari asuhan antenatal yang telah diberikan bagaimana keadaan umum ibu dan janin, sedangkan yang berkaitan dengan keberhasilan dari konseling yang telah diberikan meliputi konseling.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TN. S
DENGAN KEBUTUHAN KB PADA NY. T DI
KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG
KABUPATEN SEMARANG


1.               Pengkajian
Hari / tanggal :         Kamis, 12 Februari 2009
Waktu             :         13.00 WIB
Tempat                     :     Jl. Delik Rejo RT 011 / RW XI, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang Semarang
A.             Data Subyektif
1.              Struktur dan sifat keluarga
a.               Struktur keluarga
Nama kepala keluarga            :     Tn. S
Umur                                         :     44 tahun
Pendidikan                   :           SMA
Agama                                     :     Islam
Suku                                         :     Jawa
Pekerjaan                                 :     Swasta
Alamat                                     :     Jl. Delik Rejo RT 011 / RW XI, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang Semarang
                                                  Daftar Anggota Keluarga
Nama
Status
Jenis Kelamin
Umur
Tanggal Lahir
Pendidikan
Pekerjaan
Ket
Tn. S
Ny. T
An. D
Suami
Istri

Anak
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
44

38

2 ½

16-3-1964
19-5-1971
08-06-2006
SMA

SD

-
Swasta

Swasta

-
Sehat
Sehat
Sehat

                         Gambar Genogram

 








                         Keterangan
                                                  : Perempuan
                                                  : Laki-laki
                                                  : Anggota keluarga dengan msalah KB

                         b.         Sifat keluarga
a.          Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan dalam keluarga adalah Tn. S sebagai kepala keluarga.
b.         Kebiasaan tidur dan istirahat
                                                  1.          Tn. S
Nutrisi          :     Makan 3 x sehari ( porsi sedang, jenis makanan nasi, sayur, dan lauk seperti telur, tempe, tahu, buah pisang ).
                            Minum ± 8 gelas / hari, jenis minuman air putih dan teh )
Eliminasi      :     BAB 1 X sehari, konsistensi lunak, BAK 3-5 x sehari.
Istirahat       :     Siang jarang istirahat, malam ± 8 jam sehari.
Kebersihan diri: Mandi 2 x / hari
                                                                                                Gosok gigi 2 x / hari
                                                                                                Ganti baju 1 x / hari
                                                                                                Keramas 3 x / minggu.

                                                   2.          Ny. T
Nutrisi          :     Makan 3 x sehari ( porsi sedang, jenis makanan nasi, sayur, dan lauk seperti telur, tempe, tahu, buah pisang ).
                            Minum ± 8 gelas / hari ( jenis minuman air putih ) dan teh manis.
Eliminasi      :     BAB 1 X sehari, konsistensi lembek, BAK 4-6 x sehari.                    
Istirahat       :     Siang ± 1 jam, malam ± 8 jam / hari.
Kebersihan diri :    Mandi 2 x / hari
                                                 Gosok gigi 2 x / hari
                                                 Ganti baju 1 x / hari
                                                 Keramas 3 x / minggu.

                                                  3.          An. D
Nutrisi    :        Makan 2 - 3 x sehari ( porsi kecil, jenis makanan nasi, sayur, dan lauk seperti telur, tempe, tahu, buah pisang ).
                               Minum ± 5 gelas / hari ( jenis minuman air putih dan susu 2 gelas ).
Eliminasi         :     BAB 1 X sehari(  konsistensi lembek ) BAK 6 x sehari.                     
Istirahat          :     Siang ± 3 jam, malam ± 9jam / hari.
Kebersihan diri : Mandi 2 x / hari
                                    Gosok gigi 2 x / hari
                                    Keramas 1x / hari
                                    Ganti baju 2 x / hari

                         2.         Faktor sosial, ekonomi, dan budaya
a.               Penghasilan dan pengeluaran ( Kepala Keluarga )
1.               Pekerjaan                : Bekerja di pabrik
2.               Jam kerja                 : 07.00 – 17.00 WIB
3.               Penghasilan / bulan              : ± Rp 1.000.000,00
4.               Keseluruhannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
5.               Simpanan keuangan ada
6.               Penentuan keuangan menjadi tanggung jawab istri
b.              Suku dan agama
                                                  Suku                 : Jawa
                                                  Agama             : Islam
c.               Peranan anggota dalam keluarga
                                      Ayah ( Tn.S )           : Sebagai kepala keluarga
                                                   Ibu ( Ny.R )     :            Sebagai istri
                                                   An. D              :            Sebagai anak kandung
d.              Hubungan keluarga dan masyarakat
1.               Tn. S hubungan dengan keluarga baik dan dengan masyarakat terlihat akrab.
2.               Ny. T hubungan dengan keluarga harminis dan dengan msayarakat terlihat akrab.
3.               An. D berusia 2 ½ tahun, hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik.

                         3.         Faktor Lingkungan
                                      Perumahan
a.               Pembuangan kotoran di WC sendiri
b.              Penyediaan air bersih menggunakan PDAM, keadaan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.
c.               Pembuangan sampah untuk pembuangan sampah pada keluarga Tn. S langsung dibuang ke tempat sampah umum.
d.              Jendela dan kelembaban
             Tiap kamar di rumah Tn. S ada jendelanya, di ruang tamu juga ada jendelanya dan ventilasi, kelembapan dalam ruang cukup baik.
e.               Lingkungan rumah
             Keluarga Tn. S bertempat tinggal di rumah sendiri seluas 130 m2, terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, tempat mencuci, ruang tamu jadi satu ruang keluarga dan ruang makan. Pengaturan perabot belum begitu rapi, cahaya rumah cukup, dan rumah lumayan bersih.
f.                Fasilitas hiburan
             TV, video player, radio.
g.              Fasilitas sosial dan kesehatan yang ada
             Bila ada keluarga yang sakit dibawa ke dokter / bidan.
h.              Denah rumah

 












Keterangan :
I           : teras
II          : ruang tamu
III         : ruang keluarga
IV         : kamar tidur
V          : kamar tidur
VI         : kamar mandi
VII       : dapur
VIII      : tempat mencuci

4.              Riwayat kesehatan
a.               Riwayat kesehatan keluarga
-                 Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti DM, jantung, hipertensi, asma.
-                 Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti hepatitis, TBC.
-                 Dalam keluarga tidak ada riwayat kembar maupun riwayat kecacatan.
b.              Riwayat Imunisasi Keluarga
An. D BCG      : 1 bulan
Hepatitis                      : 2 bulan, 4 bulan
DPT                              : 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
Polio                             : 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
Campak                        : 9 bulan
                        
                         5.         Psikososial
a.               Status emosi :
             1.          Ayah   : bijaksana, sabar.
2.               Ibu                   : sabar, pengertian.
3.               An. D : suka nangis, marah.

b.              Konsep diri
1.               Ayah   : mampu melaksanakan tugasnya sebagai kepala keluarga dengan baik dan bertanggung jawab.
2.               Ibu       :     mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dengan baik dan mengasuh anaknya dengan sabar.
3.               Anak :       An. D lebih dekat dengan ibu karena ibu yang menyiapkan segala keperluannya.
c.               Pola interaksi
Keluarga mampu berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat dengan baik.
d.              Pola pertahanan dalam keluarga
Anggota keluarga saling menjaga satu sama lain, jika ada permasalahan diselesaikan secara musyawarah.
e.               Pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang anak
Orang tua mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak :
1.               Usia 4-5 bulan anak mulai bisa tengkurap.
2.               Usia 6-9 bulan anak mulai bisa merangkak.
3.               Usia 1 tahun anak sudah bisa berjalan.
4.               Sekarang anak sudah bisa bicara, berlari, menata mainan, balok-balok, menyusun gambar-gambar.








B.             Data Obyektif
                          Pengkajian / Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Tn. S
Ny. T
An. D
Kepala
Rambut

Muka

Mata


Hidung

Mulut



Telinga


Leher


Dada

Perut



Ekstremitas atas dan bawah
Mesocepal
Hitam, lurus, tidak rontok
Oval, tidak pucat

Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Bersih, tidak ada cairan yang keluar
Bibir tidak kering, rongga mulut bersih, gigi tidak caries
Simetris, bersih, tidak ada cairan yang keluar
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Simetris, tidak ada kelainan
Tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan pada hepar dan gaster
Simetris, kuku bersih, tidak odema, tidak pucat, turgor baik, jari-jari lengkap
Mesocepal
Hitam, ikal, tidak rontok
Bundar, tidak pucat
Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Bersih, tidak ada cairan yang keluar
Bibir tidak kering, rongga mulut bersih, gigi tidak caries
Simetris, bersih, tidak ada cairan yang keluar
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Simetris, tidak ada kelainan
Tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan pada hepar dan gaster
Simetris, kuku bersih, tidak odema, tidak pucat, turgor baik, jari-jari lengkap
Mesocepal
Hitam, lurus, tidak rontok
Bundar, tidak pucat
Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Bersih, tidak ada cairan yang keluar
Bibir tidak kering, rongga mulut bersih, gigi tidak caries
Simetris, bersih, tidak ada cairan yang keluar
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Simetris, tidak ada kelainan
Tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan pada hepar dan gaster
Simetris, kuku bersih, tidak odema, tidak pucat, turgor baik, jari-jari lengkap




II.         INTERPRETASI DATA
a.               Diagnosa
Ny. T usia 38 tahun.
Dengan kebutuhan informasi utama konseling KB.
                         Dasar :
-           Ibu menyatakan usianya 38 tahun.
-                 Ibu menyatakan tidak menggunankan KB karena ditakutkan berat badannya bertambah.
b.              Masalah
Ny. T merasa takut untuk mengikuti program KB karena takut jika terjadi kenaikan BB.
Dasar :
-                 Ibu menyatakan tidak menggunakan KB apapun
-                 Ibu menyatakan tidak memakai alat kontrasepsi karena kurang tahunya pengetahuan tentang KB.

III.        IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
             Tidak ada

IV.       IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
             Tidak dilakukan

V.         INTERVENSI
1.          Beri penyuluhan kepada keluarga tentang macam-macam KB.
2.          Beri informasi kepada keluarga tentang batas dari usia reproduksi.
3.          Beri informasi kepada keluarga tentang faktor resiko yang bisa terjadi jika ibu hamil lagi di atas usia > 35 tahun.

VI.       IMPLEMENTASI
             Dilakukan pada tanggal
1.               Memberi penyuluhan kepada keluarga, khususnya Ny. T tentang macam-macam alat kontrasepsi antara lain : Pil, suntik, IUD, susuk, vasektomi, tubektomi, kondom, senggama terputus, metode kalender.
             Adapun penjelasan tentang cara kerja, keuntungan, kerugian, efek samping, indikasi dan kontra indikasidari masing-masing alat kontrasepsi. Penjelasan diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu sehingga ibu paham dan mengerti dan diharapkan ibu mau melaksanakan saran yang telah diberikan.
2.               Memberi informasi kepada keluarga tentang batas dari usia reproduksi yaitu usia 20-35 tahun. Menjelaskan bahwa jika seseorang wanita hamil pada usia > 35 tahun maka bisa saja menimbulkan resiko yang lebih tinggi. Karena pada usia tersebut kekuatan ibu semakin menurun dan dikhawatirkan kontraksi tidak adekuat sewaktu proses persalinan sehingga bisa membahayakan jiwa ibu.
3.               Memberi informasi kepada keluarga tentang faktor-faktor resiko yang bisa terjadi pada ibu hamil dan bersalin lagi di usia > 35 tahun. Seperti penjelasan pada poin kedua. Pada usia > 35 tahun merupakan masa yang rawan karena kekuatan otot-otot tubuh dan kekuatan ibu semakin menurun sehingga dikhawatirkan akan terjadi perdarahan pada ibu sewaktu proses persalinan. Sedangkan perdarahan sendiri merupakan penyebab utama dari kematian ibu.

VII.      EVALUASI
             Dilakukan pada tanggal
1.               Ibu menjadi paham dan bertambah ilmunya tentang alat kontrasepsi.
             Tapi ibu sedikit takut untuk mengikuti salah satunya. Ibu berkata ingin berfikir dulu tentang alat kontrasepsi yang ingin dipakai.
2.               Ibu kini tahu tentang batas usia reproduksi yaitu 20 – 35 tahun.
3.               Setelah dijelaskan faktor resiko jika ibu hamil pada usia > 35 tahun. Ibu mengerti dan paham. Dan kalau bisa ibu tidak ingin hamil lagi walaupun ibu masih mempunyai satu anak. 
BAB IV
PEMBAHASAN


Langkah I Pengkajian
             Pengkajian yang dilakukan di keluarga Tn. S selama 2 minggu ini, penulis menemukan masalah pada keluarga Tn. S yaitu Ny. T  tidak menggunakan kontrasepsi apapun karena alasan takut akan efek samping dari masing-masing alat kontrasepsi. Secara teori, wanita dengan 1 anak dan usianya masih tergolong usia reproduksi ( 20 – 35 tahun ) seharusnya menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
             Setelah dilakukan pengkajian, Ny. T ternyata masih kurang informasi tentang KB dan takut untuk mengikuti program KB.

Langkah II Interpretasi Data
             Pada kasus Ny. T didapatkan diagnosa “ Keluarga Tn. S dengan Kebutuhan Utama Konseling Keluarga Berencana pada Ny. T “, dengan data dasar subyektif. Pasien tidak menggunakan kontrasepsi ataupun dengan usia 38 tahun dimana merupakan suatu kondisi yang beresiko tinggi jika terjadi suatu kehamilan.
             Masalah tidak muncul pada Ny.T karena ibu menganggap tidak menggunakan kontrasepsi bukan suatu masalah.

Langkah III Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial
             Diagnosa potensial pada Ny. T tidak ber-KB dengan konseling Keluarga Berencana, tidak muncul.

Langkah IV Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
             Langkah ini dilakukan apabila muncul diagnosa potensial yang memerlukan penanganan segera. Akan tetapi, jika tidak muncul langkah ini tidak ada. Pada keluarga Tn. S dengan kebutuhan utama konseling Keluarga Berencana pada Ny. T tidak muncul diagnosa potensial, sehingga pada langkah ini tidak dilakukan.
Langkah V Intervensi
             Langkah ini menuat suatu rencana asuhan yang menyeluruh. Rencana yang dibuat harus berdasarkan kewenangan bidan. Kewenangan bidan dalam kasus ini yaitu melakukan konseling. Pada keluarga Tn. S ini rencana tindakan yang dibuat antara lain :
1.               Memberikan konseling KB.
2.               Memberikan informasi batas usia reproduksi.
3.               Memberikan informasi tentang bahaya dari kehamilan pada usia > 35 tahun.

Langkah VI Implementasi
Pada langkah ini dilaksanakan tindakan-tindakan yang nyata dari intervensi yang telah ditetapkan, antara lain sebagai berikut :
1.          Memberi penyuluhan kepada keluarga, khususnya Ny. T tentang macam-macam alat kontrasepsi antara lain : Pil, suntik, IUD, susuk, vasektomi, tubektomi, kondom, senggama terputus, metode kalender.
             Adapun dijelaskan tentang cara kerja, keuntungan, kerugian, efek samping, indikasi dan kontra indikasidari masing-masing alat kontrasepsi. Penjelasan diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu sehingga ibu paham dan mengerti dan diharapkan ibu mau melaksanakan anjuran yang telah diberikan.
2.               Memberi informasi kepada keluarga tentang batas dari usia reproduksi yaitu usia 20-35 tahun. Menjelaskan bahwa jika seseorang wanita hamil pada usia > 35 tahun maka bisa saja menimbulkan resiko yang lebih tinggi daripada usia reproduksi. Karena pada usia tersebut kekuatan ibu semakin menurun dan dikhawatirkan kontraksi tidak adekuat sewaktu proses persalinan sehingga bisa membahayakan jiwa ibu.
3.               Memberi informasi kepada keluarga tentang faktor-faktor resiko yang bisa terjadi pada ibu hamil dan bersalin lagi di usia > 35 tahun. Seperti penjelasan pada poin kedua. Pada usia > 35 tahun merupakan masa yang rawan karena kekuatan otot-otot tubuh dan kekuatan ibu semakin menurun sehingga dikhawatirkan akan terjadi perdarahan pada ibu sewaktu proses persalinan. Sedangkan perdarahan sendiri merupakan penyebab utama dari kematian ibu.

Langkah VIII Evaluasi
             Evaluasi dimaksudkan untuk menilai keberhasilan asuhan kebidanan komunitas yang kita berikan pada keluarga Tn. S. Pada kasus keluarga Tn. S dengan permasalahan Ny. T yang tidak ber-KB didapatkan hasil sebagai berikut :
1.               Ibu menjadi paham dan bertambah ilmunya tentang alat kontrasepsi.
             Tapi ibu sedikit takut untuk mengikuti salah satunya. Ibu berkata ingin berfikir dulu tentang alat kontrasepsi yang ingin dipakai.
2.               Ibu kini tahu tentang batas usia reproduksi yaitu 20 – 35 tahun.
3.               Setelah dijelaskan faktor resiko jika ibu hamil pada usia > 35 tahun. Ibu mengerti dan paham. Dan kalau bisa ibu tidak ingin hamil lagi, dengan cara mempertimbangkan salah satu metode alat kontrasepsi yang akan dipakai.

















BAB V
PENUTUP


A.             Kesimpulan
1.               Kurangnya informasi tentang KB merupakan sebuah masalah dalam sebuah keluarga.
2.               Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang macam-macam KB sangat diperlukan.
3.               Keluarga perlu mengetahui tentang faktor-faktor resiko yang bisa terjadi jika ibu hamil lagi pada usia > 35 tahun.
4.               Memberikan informasi kepada keluarga tentang batas dari usia reproduksi.

B.             Saran
1.               Bagi keluarga Tn. S hendaknya bertanya lebih jelas kepada petugas kesehatan jika merasa kurang informasi tentang KB.
2.               Bagi petugas kesehatan di dalam memberikan informasi / penyuluhan hendaknya menjelaskan secara detail, menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh klien.
3.               Perlu ditingkatkan kerja sama antara masyarakat, tokoh masyarakat, kader, petugas kesehatan, kelurahan, dan kecamatan dalam upaya meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat.




    



SAP
SATUAN ACARA PENGAJARAN


Mata Kuliah                : Pelayanan KB
Kode Mata Kuliah     : -
SKS                                           : 3 SKS
Pertemuan ke              : 2
Waktu Pertemuan      : 90 menit

A.             Tujuan
1.               Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan konseling KB diharapkan Ny. T dan suaminya mengerti akan macam-macam KB, seperti KB pil, suntik, kondom, KB susuk, IUD, tisu KB, KB alamiah, vasektome, tubektomi, dan mau menggunakan salah satu metode kntrasepsi yang dijelaskan.
2.               Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah dilakukan konseling KB diharapkan Ny. T dapat memilih salah satu metode kontrasepsi yang cocok untuk dirinya :
1.              Pil KB
-                 Keuntungan, kerugian, cara penggunaan, kontra indikasi, efek samping.
2.              KB suntik 3 bulan
-                 Cara penggunaan, keuntungan, kerugian, , efek samping, kontra indikasi.
3.              Kondom
-                 Kata penggunaan, keuntungan, kerugian, efek samping.
4.              KB susuk
-                 Cara penggunaan, keuntungan, kerugian, , efek samping, kontra indikasi.

5.              IUD / spiral
-                 Cara penggunaan, keuntungan, kerugian, , efek samping, kontra indikasi.
6.              Tisu KB
-                 Cara penggunaan, kelemahan , efek samping.
7.              KB alamiah
-                 Keuntungan dan kerugiannya.
8.              Vasektomi
-                 Cara penggunaan, kelemahan, kelebihan, efek samping.
9.               Tubektomi
-                 Cara penggunaan, , keuntungan, kelemahan, efek samping, kontra indikasi.
10.           Suntik 1 bulan
-                 Cara penggunaan, , keuntungan, kelemahan, efek samping, indikasi, kontra indikasi.

B.             Pokok Bahasan : KB

C.             Sub Pokok Bahasan : Macam-macam KB

D.             Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap
Waktu
Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan Masyarakat
Metode
Pendahuluan





Penyajian


















Penutup
5 menit






30 menit

















10 menit
-        Mengucapkan salam
-        Menjelaskan maksud dan tujuan



-       Menguraikan isi dan materi penyuluhan tentang macam-macam KB, cara penggunaan, keuntungan, kerugian, efek samping, kontra indikasinya, memberikan informasi tentang bahaya dari kehamilan pada usia > 35 tahun, dan memberikan informasi batas usia reproduksi

-       Evaluasi : mengajukan pertanyaan pada ibu
-       Salam penutup
-         Menjawab salam
-         Menanggapi
-         Mendengarkan, mengerti apa yang telah dijelaskan


















-       Ibu bisa menjawab pertanyaan, dan ibu cukup mengerti atas penjelasan yang diberikan
-       Ibu menjawab salam

Ceramah












Konseling Keluarga Berencana


A.             Definisi Kontrasepsi
Menghindari / mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sperma.

B.             Macam-macam Alat Kontrasepsi
1.               Metode kontrasepsi sederhana
a.              Senggama terputus
-                 Cara penggunaan          :     Mengeluarkan penis dari vagina ketika akan ejakulasi.
-                 Keuntungan                   :     Memerlukan penguasaan diri yang kuat kemungkinan ada sedikit cairan yang mengandung spermatozoa terpisah dan masuk ke vagina sehingga dapat mengakibatkan kehamilan.
b.              Metode kalender
-                 Cara penggunaan          :     Menghitung masa subur wanita dan menghindari melakukan hubungan seksual di masa subur.
-                 Keuntungan                   :     Tanpa biaya
-                 Kerugian                         :     Pasangan sulit untuk bisa mentaati.

2.               Metode kontrasepsi dengan alat / obat
a.              Kondom
Kondom adalah sarung untuk kelamin pria yang terbuat dari karet tipis.
Berguna untuk menampung sperma agar tidak masuk ke vagina.
-                 Cara penggunaan          : disarungkan pada penis dari ujung hingga pangkal pada saat akan melakukan hubungan seksual.
-                 Keuntungan                   :     murah, mudah didapat, dapat digunakan sewaktu-waktu, dapat mencegah penularan penyakit kelamin.
-                 Kerugian                         :     harus selalu memakai kondom baru, mengganggu kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual, dan dapat sobek jika menggunakannya tergesa-gesa.
-                 Efek samping                 :     Alergi terhadap kondom                    ( jarang terjadi ), lecet-lecet pada kemaluan pria akibat penarikan yang tergesa-gesa, kurang lian.

b.              Tisu KB
                                      Kertas tipis yang mengandung spermatisida
-                 Cara penggunaan          :     Remaslah tisu KB menjadi gumpalan kecil, masukkan ke dalam vagina, dorong hingga menyentuh mulut rahim. Tunggu 2 – 5 menit sebelum berhubungan.
-                 Kelemahan                     :     Harus digunakan 2 – 5 menit sebelum melakukan hubungan seksual.
-                 Efek samping                 :     Gatal-gatal, peningkatan pengeluaran cairan vagina, iritasi dinding vagina.

c.              Pil KB
Pil atau tablet yang berisi zat yang berguna untuk mencegah lepasnya sel telur dari indung telur.
-                 Cara penggunaan          :     Diminum setiap hari, tidak boleh lupa.
Pil dengan kemasan 21 tablet diminum pada hari ke 5 haid.
Pil dengan kemasan 28 tablet diminum pada hari pertama haid.
-                 Keuntungan                   :     Mudah menggunakannya, mengurangi rasa sakit pada waktu haid, mengurangi resiko kanker ovarium, cocok untuk PUS.
-                 Kerugian                         :     Memerlukan disiplin tinggi, sebaliknya kesuburan agak lambat, tidak dianjurkan untuk wanita di atas usia 30 tahun.
-                 Kontra indikasi              :     Penyakit jantung, varises, darah tinggi, perdarahan pervaginam, migrain.
-                 Efek samping                 :     Perdarahan, perubahan BB, kloasma, pusing.

d.              Suntik KB
                                      Depa provera dan moristerat.
Suntik KB adalah obat suntik yang berisi zat yang dapat mencegah lepasnya sel telur dari indung telur, mengentalnya lender mulut rahim sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim dan menipisnya selaput lendir rahim sehingga calon janin tidak dapat tertanam dalam rahim.
-                 Cara penggunaan          :     Depo provera disuntikkan tiap 3 bulan sekali. Moristerat disuntikkan setiap 2 bulan selama 4 kali suntikan pertama, selanjutnya tiap 3 bulan.
-                 Keuntungan                   :     Praktis dan efektif, aman dan cocok digunakan bagi ibu yang sedang menyusui bayinya / anaknya, karena tidak mempengaruhi produksi ASI.
-                 Efek samping                 :     Terlambat haid, terjadi bercak perdarahan di luar haid, keputihan, jerawat, perubahan berat badan, dan lain-lain.
-           Kontra indikasi              :     Hamil, keluarnya darah dari rahim yang tidak normal, keganasan penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi dan kencing manis, serta penderita penyakit paru-paru berat.

e.              Susuk KB
Susuk KB adalah 6 kapsul kecil, ramping, berisi obat yang dipasang di bawah kulit lengan atas bagian dalam untuk dipakai selama 5 tahun.
Adapun 2 batang untuk 3 tahun dari 1 batang untuk 1 tahun.
-                 Cara penggunaan :        Dengan memasukkan susuk KB di bawah kulit lengan wanita bagian atas oleh dokter / bidan terlatih.
-                 Keuntungan                   :     Praktis, tidak mempengaruhi produksi ASI, tidak ada faktor lupa, dapat digunakan pada wanita yang tidak cocok dengan hormonal estrogen.
-                 Kerugian                         :     Lebih mahal, harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih.
-                 Efek samping                 :     Gangguan haid, mual, muntah, jerawat, BB naik.
-                 Kontra indikasi              :     Wanita hamil, perdarahan per vaginam, penyakit jantung, darah tinggi dan kencing manis.

f.               IUD / Spiral
IUD adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan dalam rahim, terbuat dari tembaga yang diberi benang pada ujungnya sebagai kontrol.
-                 Cara penggunaan :        IUD dipasang pada rongga rahim oleh dokter / bidan terlatih.
-                 Keuntungan                   :     Praktis, ekonomis, aman, dan mudah dikontrol.
-                 Efek samping                 :     Adanya rasa nyeri dan mulas beberapa saat setelah pemasangan, dan adanya bercak perdarahan.
-                 Kontra indikasi              :     Wanita hamil, peradangan leher rahim, kanker rahim.

g.              Vasektomi
Operasi kecil untuk menghalangi transport sperma di saluran air mani.
-                 Cara penggunaan :        Dengan operasi.
-                 Keuntungan                   :     Efektif, proses operasi cepat, tidak perlu dirawat di rumah sakit.
-                 Kelemahan                     :     Harus dengan tindakan pembedahan, tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin punya anak lagi.
-                 Efek samping                 :     Ada kemungkinan komplikasi seperti perdarahan dan infeksi.
-                 Kontra indikasi              :     Penderita DM tidak terkontrol.

h.              Tubektomi
-                 Cara penggunaan          :     Dengan operasi.
-                 Keuntungan                   :     Efektif, angka kegagalan sterilisasi rendah, komplikasi terbilang kecil, biaya murah.
-                 Kelemahan                     :     Harus dengan tindakan pembedahan, tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin punya anak lagi.
-                 Kontra indikasi              :     Penyakit jantung, paru-paru, hernia, umbikalis hernia, inguinalis / labialis.

C.             Sumber :
-                 Hartono, Hanifa. 2003. “ Keluarga Berencana dan Kontrasepsi “. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
-                 Saifudin, Abdul Bari. 2003. “ Buku Pedoman Pelayanan Kontrasepsi “.
-                 Manuaba. Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Keluarga Berencana. EGC : Jakarta.
-                 Notoatmodjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rieneka Cipta : Jakarta.
-                 Efendi Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

D.             Evaluasi :
-                 Mengapa ibu diharuskan memakai alat kontrasepsi apalagi umur ibu di atas 35 tahun ?
-                 Coba sebutkan salah satu keuntungan dari pemakaian alat                kontrasepsi !










0 comments :

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. PRUDENTIAL SEMARANG - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz